Nilai nilai dalam cerpen
Diposkan oleh
Mahfud Hidayat
Cerpen
merupakan cerita fiksi atau rekaan yg menggambarkan sebagian kecil dari
kehidupan seseorang. Cerita pendek tidak hanya berisi rangkaian peristiwa. Ada
hal penting yang disampaikan pengarang kepada pembaca. Dalam cerpen, seorang
pengarang kadang menampilkan nilai-nilai kehidupan yang ada dalam masyarakat.
Hal tersebut diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman hidup
pembaca. Pembaca cerpen menjadi lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi
kehidupan sekitar. Nilai kehidupan dapat ditemukan dalam cerpen melalui ucapan,
tindakan, pikiran, dan perasaan tokoh-tokoh cerita.
Nilai-nilai tersebut meliputi nilai moral, budaya, agama, etika, kasih sayang, pendidikan, persahabatan, patriotisme, religius, dan kemanusiaan. Nilai moral berkaitan dengan ukuran atau patokan ketika manusia bertingkah laku, bergaul, ataupun berinteraksi sosial. Moral berpedoman pada sikap dan tata krama untuk menentukan prinsip kebaikan dan keburukan seseorang, kelompok, ataupun lembaga tertentu. Singkatnya, moral adalah adat atau kebiasaan menyikapi hidup sehari hari .Nilai adalah sifat sifat atau hal hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan atau kehidupan sehari hari.
Nilai-nilai tersebut meliputi nilai moral, budaya, agama, etika, kasih sayang, pendidikan, persahabatan, patriotisme, religius, dan kemanusiaan. Nilai moral berkaitan dengan ukuran atau patokan ketika manusia bertingkah laku, bergaul, ataupun berinteraksi sosial. Moral berpedoman pada sikap dan tata krama untuk menentukan prinsip kebaikan dan keburukan seseorang, kelompok, ataupun lembaga tertentu. Singkatnya, moral adalah adat atau kebiasaan menyikapi hidup sehari hari .Nilai adalah sifat sifat atau hal hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan atau kehidupan sehari hari.
Nilai-nilai Cerpen
(=sebuah tugas siswa kelas X
SMA 1 Geger)
Saat
selesai membaca sebuah karya
sastra, mungkin Anda pernah merasakan ada nilai-nilai yang
sesuai untuk dijalankan dalam keseharian. Bisa juga isi cerita tersebut
mengandung nilai kehidupan yang menyentuh hati dan membawa pengalaman batin.
Hal tersebut merupakan keunikan sastra yang memiliki fungsi sebagai bahan
pembelajaran bagi pembacanya. Jadi, selain sebagai hiburan, sastra pun berfungsi
sebagai penyampai nilai-nilai moral. Moral pada karya sastra merupakan unsur
yang disampaikan pengarang dan merupakan makna terdalam dari sebuah karya
sastra.
Secara
umum, moral menyaran pada pengertian ajaran tentang baik buruk yang diterima
umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Moral pun
berhubungan dengan akhlak, budi pekerti, ataupun susila. Sebuah karya fiksi
ditulis pengarang untuk menawarkan model kehidupan yang diidealkannya. Fiksi
mengandung penerapan moral dalam sikap dan tingkah laku para tokoh sesuai
dengan pandangannya tentang moral. Melalui cerita, sikap, dan tingkah laku
tokoh, pembaca dapat memetik pelajaran berharga. Dalam hal ini, pesan moral
pada cerita fiksi berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan. Sifatsifat
luhur ini hakikatnya bersifat universal. Artinya, sikap ini diakui oleh dunia.
Jadi, tidak lagi bersifat kebangsaan, apalagi perseorangan.
Wujud moral dalam karya fiksi
dapat berupa hal-hal berikut:
1. hubungan manusia dengan
dirinya sendiri;
2. hubungan manusia dengan
manusia lain dalam lingkup sosial;
3. hubungan manusia dengan
lingkungan alam sekitarnya;
4. hubungan manusia dengan
Tuhannya.
Pesan
moral yang sampai kepada pembaca dapat ditafsirkan berbeda- beda oleh pembaca.
Hal ini berhubungan dengan cara pembaca mengapresiasi isi cerita. Pesan moral
tersebut dapat berupa cinta kasih, persahabatan, kesetiakawanan sosial, sampai
rasa takjub kepada Tuhan. Untuk melatih Anda mengenal unsur moral dalam cerita
fiksi,
No comments:
Post a Comment