Friday, March 16, 2012

Analisis Alur Roman di Bawah Lindungan Ka'bah


Bab I
Pendahuluan
1.1    Latar Belakang
Penulis ingin memaparkan tentang pengertian alur dalam roman di bawah lindungan ka’bah sehingga disini penulis ingin memudahkan dan mencari tentang alur dalam roman di bawah lindungan, pengertian alur antara lain, Seorang pengarang dalam menggerakkan cerita tentu dengan jalan mengalirkan kisah itu melalui peristiwa demi peristiwa, sehingga jalan cerita dapat dimengerti oleh pembacanya. Jalan cerita tersebut layaknya disebut alur. Esten (1984:27) mengatakan: “Alur adalah urutan (sambung-sinambung) peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita rekaan.”
Aminuddin (1987:83) mengatakan: “Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pengarang dalam suatu cerita.“
Peristiwa-peristiwa dalam alur selalu disusun secara logis, seperti yang dikemukakan Sujiman (1988:30) peristiwa dalam cerita disusun di antaranya: alur linier atau tersusun, menyajikan rentetan peristiwanya secara temporal, Dalam ini penulis menganalisis alur dalam roman di bawah lindungan ka’bah.
1.2    Rumusan Masalah
1.      Apa alur dalam  roman di bawah lindungan ka’bah ?
2.      Analisis alur dalam roman di bawah lindungan ka’bah ?

1.3    Tujuan
1. untuk berlatih menulis karya ilmiah.
            2. untuk mengetahui latar dalam roman.
            3. melatih pendalaman dan pemahaman dalam karya sastra.



Bab II
Paparan Data dan Analisis

1.      Alur cerita maju
Awal cerita pada tokoh aku yaitu pengarangnya sendiri “ Hamka” , bercerita pada saat naik haji ke mekkah pada tahun 1927.
Waktu itlah saya naik haji. Dari pelabuhan belawan saya telah berlayar ke Jedah, menumpangkapal “karimata”. Empat belas hari lamanya saya terkatung katung di dalam lautan besar. Pada hari ke lima belas sampailah saya ke pelabuhan Jedah. (kutipan DLBK, halaman 7 )

      Kemudian tokoh aku bertemu dengan Hamid di rumah penginapan milik Syekh, kemudian berkenalan , baru dua bulan saja pergaulan tokoh “aku” telah membawa aku tetarik olehnya menuju kesucian. Tak lama kemudian Hamid bertemu bertemu dengan Saleh tak lain adalah saudaranya. Sejak kedatangan sahabat barunya itu mengubah semua keadaan dan sifat-sifatnya, sehingga mengusik tokoh aku untuk menanyakan kepada Hamid langsung berubah sikap. Pada suatu  malam “aku” membujuk Hamid untuk bercerita  tak lama kemudian Hamid bercerita di mulai dari masa kecilnya.
2.      Alut Ceritanya Mundur
Hal ini Hamid menceritakan masa lalunya kepada “aku”.
            ;setelah itu ia menarik nafas panjang, seakan-akan mengumpulkan ingatan cerai-berai dan iapun memulai perkataanya. (kutipan, halaman 14).
Cerita tersebut di mulai pada usia 4 tahun sampai menginjak 6 tahun kemudian Hamid bertemu dengan dengan Zainab beserta keluarganya, atas kebaikan Haji Ja’far Hamid di sekolahkan, disinilah cerita itu di mulai dari awal bertemu sampai ada tali cinta di antara mereka.setelah tamat sekolah hamid akan melanjutkan sekolah ke Padang Panjang. Kemudian Zainab juga tamat sekolah telah di tetapkan di rumahnya dan didatangkan guru dari luar. Setelah masul bulan puasa Hamid pulang menemui ibunya semuanya berjalan lancar tetapi setelah bertemu Zainab jadi gugup, disinilah timbul rasa cinta.
“kapan abang datang  ?” katanya.
“pukul sepuluh tadi pagi, jawab saya.
“apa kabar ? baik ?”
“alhamdulillah.....” 

Dalam hati, saya teringat hendak menulis surat kepadanya, akan ganti diri saya menerangkan segala perasaan hati. Surat itu akan saya tulis dengan tulus dan ikhlas, tidak bercampur dengan kata-kata yang dapat menyinggung hati, baik perkara cinta atau perkara lainnya. [kutipan DLBK, halaman 29]
Mustahil dia akan mnerima cinta saya, karna dia langit dan saya ini bumi, bangsanya tinggi dan saya hidup dari padanya tempat buat lekat hati. [kutipan DLBK, halaman  ]
Sepeninggalan haji ja’far , ibunya hamid bertanya-tanya tentang perasaannya hamid terhadap Zainab yang sudah dirasakan oleh ibunya, walaupun ibunya memberi masukan dan memcoba agar berani mengungkapkan perasaanya kepada zainab tetapi hamid masih mengelak akan hal perasaanya dan di pendam sendiri. Setelah itu ibunya hamid juga meninggal dunia.

Tantangan  yang berat bagi hamid adalah menyampaikan sekaligus di suruh membujuk zainab untuk menikah dengan saudaranya di pulau jawa, rasa sedih dan terekan yang di alami hamid untuk membicarakan hal itu tetapi hamid kuat dan teguh dan sanggup menyampaikan pesan dari ibunya zainab walaupun sebenarnya hamid sangat mencintai zainab.
Setelah menyampaikan hal itu hamid langsung meninggalkan kota Padang menuju medan tanpa berpamitan kepada Zainab karna hati hamid yang sangat sedih dan runtuh, tetapi dalam perjalanannya hamid mengirim surat kepada zainab.
Tak lama di Medan hamid mnuju ke Singapura, mengembara ke Bangkok, berlayar terus memasuki tanah-tanah Hindustan dan dari Karakhi berlayar ke Basrah, masuk ke irak, melalui hara Nejd an akhirnya sampai ke tanah suci.

3.      Alur cerita maju
Cerita ini melanjutkan cerita yang pertama, di mulai hamid yang bercerita ke tokoh “aku”
berlayar ke Basrah, masuk ke irak, melalui hara Nejd an akhirnya sampai ke tanah suci.
Sekarang sudah tuan lihat, saya telah ada disini, di bawah lindungan ka’bah yang suci, terpisah dari pergaulan manusia yang lain. . [kutipan DLBK, halaman 5]
Hamid juga mencerikan tentang saleh seorang temannya semasa masih bersekolah agama di padang Panjang. Kedatangan saleh membuat ingatan hamid kembali tentang lasa lalunya kepada zainab, cintanya hamid yang tulus yang tak pernah sampai. Saleh bercerita bahwa dia menikah dengan sahabatnya Zainab namanya Rosna, mendengar nama zainab Hamid langsung pucat.
Saleh membawa kabar bahwa zainab terpuruk nasibnya dan ingin menceritakan hal rahasia itu yang telah di sampaikan oleh istrinya. Hal tersebut langsung diceritakan kepada hamid mulai zainab mengenalnya sampai zainab ternyata juga mencintai hamid.
Setelah selesai menerangkan berita itu, tidak berapa hari kemudian Saleh mengirimkan sepucuk surat kepada isterinya Rosna, menerangkan pertemuannya secara tiba-tibab di tanah suci.
Mendengar cerita dari Saleh hamid langsung sadar tentang harganya hidup, sebab ada orang yang mencintainya, dan juga dicintai oleh Hamid. Hamid sangat senang sekali berita yang di bawa oleh saleh.
Surat balasan datang dari isterinya yang datang sehabis ke Madinah, dalam 1 minggu datang juga surat zainab kepada hamid. Menerangkan bahwa zainab sangat rindu kepada hamid dan tertimpa sakit-sakitan. Setelah membacanya, tak bisa di bayangkan kegembiraan  hamid tetapi malang karna surat yang diterima ketika dia jauh dari hadapan Zainab.
Pada waktu berangkat ke Arafah, Hamid menerima surat-surat itu dan terpengaruh terhadap isinya sambil termenung sendirian sampai tertimpa sakit-sakitan di saat ingin wukuf ke Arafah sehingga Saleh menyewa sukduf-ukduf untuk membawa Hamid menunaikan rukun haji, suasana di Arafah sangat panas.
Keadaan hamid bertambah parah sakitnya pula hawa di di Arafah panas sekali. Hamid tidak mau makan lagi, badannya sangat lemah sehingga berangkat ke Mina dia tidak sadarkan diri.saleh menyewa badui upahan yang biasanya mengangkat orang sakit mengerjakan tawaf,  setelah itu datang sepucuk surat datangnya dari Rosna.
Membawa kabar bahwa zainab sudah tiada sehingga membuat sikap Saleh gugup terhadap hamid, seketika itu saleh menyimpan surat kawat itu dalam sakunya, tetapi hal itu diketahui oleh Hamid sehingga Saleh bercerita kepadanya bahwa Zainab telah di panggil dahulu.
Melihat itu kepalanya tertekun, ia menarik nafas panjang dari pipinya meneteskan air mata yang panas. Beberapa saat kemudian Hamid dipindahkan ke Masjidil Haram, di bawalah dia tawaf  keliling ka’bah oleh badui, setelah tujuh kali Hamid berisyarat untuk berhenti diantara pintu ka’bah dengan Batu Hitam kemudian Hamid didekatkannya, memegang kiswah kuat-kuat dengan tangan yang kurus, sudah tampak tanda kematiannya.
Hamid berdo’a di bawah lindungan ka’bah, sampailah waktu tiba hamid wafat, kemudian badui mengangkat mayat itu dan mengurusnya sampai penguburannya. Dua minggu setelah kejadian itu, datanglah surat dari Rosna isinya tentang terkesan terhadap kisah cinta Zainab dan Hamid, tidak ada orang lain yang tahu tentang dirinya kecuali ibunya dan adinda. Rosna juga menceritakan tentang sakitnya Zainab bahwa obat yang dibawanya sebenarnya buat ibu Zainab sampai menjelang kematian zainab dan sekarang Rosna waswas dan semoga cepat pulang.

Bab III
Simpulan

Kesimpulannya dari cerita di atas bahwa Alur cerita dalam Roman di bawah lindungan ka’bah menggunakan alur campuran. Pertama ceritanya maju setelah itu mundur dan maju lagi sehingga dikatakan alur campuran dalam Roman di bawah lindungan ka’bah.





No comments:

Post a Comment