Bab
I
Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Penulis ingin memaparkan tentang
pengertian alur dalam roman di bawah lindungan ka’bah sehingga disini penulis
ingin memudahkan dan mencari tentang alur dalam roman di bawah lindungan,
pengertian alur antara lain, Seorang pengarang dalam menggerakkan cerita tentu
dengan jalan mengalirkan kisah itu melalui peristiwa demi peristiwa, sehingga
jalan cerita dapat dimengerti oleh pembacanya. Jalan cerita tersebut layaknya
disebut alur. Esten (1984:27) mengatakan: “Alur adalah urutan
(sambung-sinambung) peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita rekaan.”
Aminuddin (1987:83) mengatakan: “Alur adalah rangkaian
cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu
cerita yang dihadirkan oleh para pengarang dalam suatu cerita.“
Peristiwa-peristiwa dalam alur selalu disusun secara
logis, seperti yang dikemukakan Sujiman (1988:30) peristiwa dalam cerita
disusun di antaranya: alur linier atau tersusun, menyajikan rentetan
peristiwanya secara temporal, Dalam ini penulis menganalisis alur dalam roman
di bawah lindungan ka’bah.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
alur dalam roman di
bawah lindungan ka’bah ?
2. Analisis
alur dalam roman di bawah lindungan ka’bah ?
1.3 Tujuan
1. untuk berlatih menulis karya
ilmiah.
2. untuk mengetahui latar
dalam roman.
3. melatih pendalaman dan
pemahaman dalam karya sastra.
Bab II
Paparan Data dan
Analisis
1. Alur
cerita maju
Awal cerita pada tokoh
aku yaitu pengarangnya sendiri “ Hamka” , bercerita pada saat naik haji ke
mekkah pada tahun 1927.
Waktu itlah saya naik
haji. Dari pelabuhan belawan saya telah berlayar ke Jedah, menumpangkapal
“karimata”. Empat belas hari lamanya saya terkatung katung di dalam lautan
besar. Pada hari ke lima belas sampailah saya ke pelabuhan Jedah. (kutipan
DLBK, halaman 7 )
Kemudian tokoh aku bertemu dengan Hamid di rumah penginapan
milik Syekh, kemudian berkenalan , baru dua bulan saja pergaulan tokoh “aku”
telah membawa aku tetarik olehnya menuju kesucian. Tak lama kemudian Hamid
bertemu bertemu dengan Saleh tak lain adalah saudaranya. Sejak kedatangan
sahabat barunya itu mengubah semua keadaan dan sifat-sifatnya, sehingga
mengusik tokoh aku untuk menanyakan kepada Hamid langsung berubah sikap. Pada
suatu malam “aku” membujuk Hamid untuk
bercerita tak lama kemudian Hamid bercerita
di mulai dari masa kecilnya.
2. Alut
Ceritanya Mundur
Hal ini Hamid menceritakan masa lalunya kepada
“aku”.
;setelah
itu ia menarik nafas panjang, seakan-akan mengumpulkan ingatan cerai-berai dan
iapun memulai perkataanya. (kutipan, halaman 14).
Cerita tersebut di
mulai pada usia 4 tahun sampai menginjak 6 tahun kemudian Hamid bertemu dengan
dengan Zainab beserta keluarganya, atas kebaikan Haji Ja’far Hamid di
sekolahkan, disinilah cerita itu di mulai dari awal bertemu sampai ada tali
cinta di antara mereka.setelah tamat sekolah hamid akan melanjutkan sekolah ke
Padang Panjang. Kemudian Zainab juga tamat sekolah telah di tetapkan di
rumahnya dan didatangkan guru dari luar. Setelah masul bulan puasa Hamid pulang
menemui ibunya semuanya berjalan lancar tetapi setelah bertemu Zainab jadi
gugup, disinilah timbul rasa cinta.
“kapan abang
datang ?” katanya.
“pukul sepuluh tadi
pagi, jawab saya.
“apa kabar ? baik ?”
“alhamdulillah.....”
Dalam hati, saya
teringat hendak menulis surat kepadanya, akan ganti diri saya menerangkan
segala perasaan hati. Surat itu akan saya tulis dengan tulus dan ikhlas, tidak
bercampur dengan kata-kata yang dapat menyinggung hati, baik perkara cinta atau
perkara lainnya. [kutipan DLBK, halaman 29]
Mustahil dia akan
mnerima cinta saya, karna dia langit dan saya ini bumi, bangsanya tinggi dan
saya hidup dari padanya tempat buat lekat hati. [kutipan DLBK, halaman ]
Sepeninggalan haji
ja’far , ibunya hamid bertanya-tanya tentang perasaannya hamid terhadap Zainab
yang sudah dirasakan oleh ibunya, walaupun ibunya memberi masukan dan memcoba
agar berani mengungkapkan perasaanya kepada zainab tetapi hamid masih mengelak
akan hal perasaanya dan di pendam sendiri. Setelah itu ibunya hamid juga
meninggal dunia.
Tantangan yang berat bagi hamid adalah menyampaikan
sekaligus di suruh membujuk zainab untuk menikah dengan saudaranya di pulau
jawa, rasa sedih dan terekan yang di alami hamid untuk membicarakan hal itu
tetapi hamid kuat dan teguh dan sanggup menyampaikan pesan dari ibunya zainab walaupun
sebenarnya hamid sangat mencintai zainab.
Setelah menyampaikan
hal itu hamid langsung meninggalkan kota Padang menuju medan tanpa berpamitan
kepada Zainab karna hati hamid yang sangat sedih dan runtuh, tetapi dalam
perjalanannya hamid mengirim surat kepada zainab.
Tak lama di Medan hamid
mnuju ke Singapura, mengembara ke Bangkok, berlayar terus memasuki tanah-tanah
Hindustan dan dari Karakhi berlayar ke Basrah, masuk ke irak, melalui hara Nejd
an akhirnya sampai ke tanah suci.
3. Alur
cerita maju
Cerita ini melanjutkan cerita yang pertama, di mulai
hamid yang bercerita ke tokoh “aku”
berlayar ke Basrah,
masuk ke irak, melalui hara Nejd an akhirnya sampai ke tanah suci.
Sekarang sudah tuan
lihat, saya telah ada disini, di bawah lindungan ka’bah yang suci, terpisah
dari pergaulan manusia yang lain. . [kutipan DLBK, halaman 5]
Hamid juga mencerikan
tentang saleh seorang temannya semasa masih bersekolah agama di padang Panjang.
Kedatangan saleh membuat ingatan hamid kembali tentang lasa lalunya kepada zainab,
cintanya hamid yang tulus yang tak pernah sampai. Saleh bercerita bahwa dia
menikah dengan sahabatnya Zainab namanya Rosna, mendengar nama zainab Hamid
langsung pucat.
Saleh membawa kabar
bahwa zainab terpuruk nasibnya dan ingin menceritakan hal rahasia itu yang
telah di sampaikan oleh istrinya. Hal tersebut langsung diceritakan kepada
hamid mulai zainab mengenalnya sampai zainab ternyata juga mencintai hamid.
Setelah selesai
menerangkan berita itu, tidak berapa hari kemudian Saleh mengirimkan sepucuk
surat kepada isterinya Rosna, menerangkan pertemuannya secara tiba-tibab di
tanah suci.
Mendengar cerita dari
Saleh hamid langsung sadar tentang harganya hidup, sebab ada orang yang
mencintainya, dan juga dicintai oleh Hamid. Hamid sangat senang sekali berita
yang di bawa oleh saleh.
Surat balasan datang
dari isterinya yang datang sehabis ke Madinah, dalam 1 minggu datang juga surat
zainab kepada hamid. Menerangkan bahwa zainab sangat rindu kepada hamid dan
tertimpa sakit-sakitan. Setelah membacanya, tak bisa di bayangkan
kegembiraan hamid tetapi malang karna
surat yang diterima ketika dia jauh dari hadapan Zainab.
Pada waktu berangkat ke
Arafah, Hamid menerima surat-surat itu dan terpengaruh terhadap isinya sambil
termenung sendirian sampai tertimpa sakit-sakitan di saat ingin wukuf ke Arafah
sehingga Saleh menyewa sukduf-ukduf untuk membawa Hamid menunaikan rukun haji,
suasana di Arafah sangat panas.
Keadaan hamid bertambah
parah sakitnya pula hawa di di Arafah panas sekali. Hamid tidak mau makan lagi,
badannya sangat lemah sehingga berangkat ke Mina dia tidak sadarkan diri.saleh
menyewa badui upahan yang biasanya mengangkat orang sakit mengerjakan
tawaf, setelah itu datang sepucuk surat
datangnya dari Rosna.
Membawa kabar bahwa
zainab sudah tiada sehingga membuat sikap Saleh gugup terhadap hamid, seketika
itu saleh menyimpan surat kawat itu dalam sakunya, tetapi hal itu diketahui
oleh Hamid sehingga Saleh bercerita kepadanya bahwa Zainab telah di panggil
dahulu.
Melihat itu kepalanya
tertekun, ia menarik nafas panjang dari pipinya meneteskan air mata yang panas.
Beberapa saat kemudian Hamid dipindahkan ke Masjidil Haram, di bawalah dia
tawaf keliling ka’bah oleh badui,
setelah tujuh kali Hamid berisyarat untuk berhenti diantara pintu ka’bah dengan
Batu Hitam kemudian Hamid didekatkannya, memegang kiswah kuat-kuat dengan
tangan yang kurus, sudah tampak tanda kematiannya.
Hamid berdo’a di bawah
lindungan ka’bah, sampailah waktu tiba hamid wafat, kemudian badui mengangkat
mayat itu dan mengurusnya sampai penguburannya. Dua minggu setelah kejadian
itu, datanglah surat dari Rosna isinya tentang terkesan terhadap kisah cinta
Zainab dan Hamid, tidak ada orang lain yang tahu tentang dirinya kecuali ibunya
dan adinda. Rosna juga menceritakan tentang sakitnya Zainab bahwa obat yang
dibawanya sebenarnya buat ibu Zainab sampai menjelang kematian zainab dan
sekarang Rosna waswas dan semoga cepat pulang.
Bab
III
Simpulan
Kesimpulannya dari
cerita di atas bahwa Alur cerita dalam Roman di bawah lindungan ka’bah menggunakan
alur campuran. Pertama ceritanya maju setelah itu mundur dan maju lagi sehingga
dikatakan alur campuran dalam Roman di bawah lindungan ka’bah.
No comments:
Post a Comment