Jenis dan Sifat Motivasi
Penulis Mahfud
Hidayat
Para ahli ilmu jiwa mempunyai
pendapat bahwa motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu motivasi primer
dan motivasi sekunder.
1.
Motivasi Primer
Motivasi primer adalah motivasi yang
didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal
umumnya berasal dari segi biologis, atau jasmani manusia. Manusia adalah
makhluk berjasmani, sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau
kebutuhan jasmaninya. Di antara insting yang penting adalah memelihara, mencari
makan, melarikan diri, berkelompok, mempertahankan diri, rasa ingin tahu,
memangun, dan kawin. (Koeswara, 1989:Jalaludin Rachmat.1991)
Freud berpendapat bahwa insting
memiliki empat ciri, yaitu tekanan, sasaran, objek dan sumber.
a. Tekanan
Tekanan adalah kekuatan yang
memotivasi individu untuk bertingkah laku, semakin besar energi dalam insting,
maka tekanan terhadap individu semakin besar.
b. Sasaran
Sasaran insting adalah kepuasan atau
kesenangan, kepuasan tercapai apabila tekanan energi pada insting berkurang.
c. Objek
Objek insting adalah hal-hal yang
memuaskan insting, hal-hal yang memuaskan insting tersebut dapat berasl dari
luar individu atau dari dalam individu.
d. Sumber
Sumber insting adalah keadaan
kejasmanian individu. Insting manusia dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
insting kehidupan (life instinct) dan insting kematian (death instict).
Insting-insting kehidupan terdiri dari insting yang bertujuan memelihara
kelangsungan hidup. Insting kehidupan tersebut berupa makan, minum, istirahat,
dan memelihara keturunan. Insting kematian tertuju pada penghancuran, seperti
merusak, menganiaya, atau membunuh orang lain atau diri sendiri.
2.
Motivasi Sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi
yang dipelajari. Menurut beberapa ahli, manusia adalah makhluk sosial.
Perilakuknya tidak hanya terpengaruh oleh faktor biologis saja, tetap juga
faktor-faktor sosial. Perilaku manusia terpengaruh oleh tiga komponen penting
seperti:
a) Komponen afektif
Komponen afektif adalah aspek
emosional. Komponen ini terdiri dari motif sosial, sikap dan emosi.
b) Komponen kognitif
Komponen kognitif adalah aspek
intelektual yang terkai dengan pengetahuan.
c) Komponen konatif
Komponen konatif adalah terkai
dengan kemauan dan kebiasaan bertidak.
Perilaku motivasi sekunder juga
terpengaruh oleh adanya sikap. Sikap adalah suatu motif yang dipelajari.
Ciri-ciri sikap (a) merupakan kecenderungan berfikir, merasa, kemudian
bertindak, (b) memiliki daya dorong bertindak,(c) relatif bersifat tetap, (d)
berkecenderungan melakukan penilaian, (e) dapat timbul dari pengalaman, dapat
dipelajari atau berubah. Perilaku juga terpengaruh oleh emosi. Emosi
menunjukkan adanya sejenis guncangan seseorang. Emosi memiliki fungsi sebagai
(a) pembangkit energi, (b) pemberi informasi pada orang lain (c) pembawa pesan
dalam berubungan dengan orang lain, (d) sumber informasi tentang diri
seseorang.
Perilaku juga terpengaruh oleh
adanya pengetahuan yang dipercaya. Pengetahuan tersebut dapat mendorong
terjadinya perilaku. Perilaku juga terpengaruh oleh kebiasaan dan kemauan.
Kebiasaan merupakan perilaku menetap, berlangsung otomatis. Kemauan seseorang
timbul karena adanya (a) keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan, (b)
pengetahuan tentang cara memperoleh tujuan, (c) energi kecerdasan, (d) pengeluaran
energi yang tepat untuk mencapai tujuan.
Motivasi seseorang dapat bersumber
dari (a) dalam diri sendiri, yang dikenal sebagai motivasi internal, (b) dari
luar diri seseorang yang dikenal sebagai motivasi eksternal. Motivasi
ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang, yang ada di luar
perbuatan yang dilakukannya. Orang berbuat sesuatu, karena dorongan dari luar
seperti adanya hadiah, menghindari hukuman. Maslow dan Rogers mengakui
pentingnya motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Menurut Maslow setiap individu
bermotivasi untuk mengaktualisasi diri. Ciri tersebut adalah (a) berkemampuan
mengamati suatu realitas secara efisien,apa adanya, dan terbatas dari
subjektivitasnya, (b) dapat menerima diri sendiri, orang lain secara
sewajarnya, (c) berperilaku spontan, sederhana dan wajar, (d) terpusat pada
masalah atau tugasnya, (e) memiliki kebutuhan privasi atau kemandirian yang
tinggi (f) memiliki kebebasan dan kemandirian terhadap lingkungan dan
kebudayaannya, (g) dapat menghargai dengan rasa hormat dan penuh gairah,
(h) dapat mengalami pengalaman
puncak, (i) memiliki rasa keterkaitan, solidaritas kemanusiaan yang tinggi, (j)
dapat menjalin hubungan pribadi yang wajar, (k) memiliki watak terbuka dan
bebas prasangka, (l) memiliki standar kesusilaan tinggi, (m) memiliki rasa
humor terpelajar, (n) memiliki kreativitas dalam bidang kehidupan,(o) memiliki
otonomi tinggi.
No comments:
Post a Comment